Indonesia Raya di Pelosok Negeri
Beberapa waktu yang lalu sempat dihebohkan dengan kebijakan kemenpora (Kementerian Pemuda dan Olahraga)tentang menyanyikan lagu Indonesia Raya di Bioskop yang lalu menuai pro-kontra di kalangan masyarakat dan seketika kebijakan itu langsung dicabut.
Lalu ingatanku flashback ke masa penempatan pengajar muda. Betapa beruntungnya aku yang tinggal di Desa yang didalamnya terdapat Kompi Senapan A Yonif 115, Aceh Singkil. Berada di pelosok negeri, jauh dari hingar bingar perkotaan dan himbauan nasionalisme.
Kami di Desa merasakannya, ikut mematung ketika Lagu Indonesia Raya berkumandang saat pagi dan senja menjelang. Ketika fajar kami dibangunkan oleh nyanyian lagu nasionalisme, bagun pemuda-pemudi, ibu pertiwi dan sederet lagu wajib nasional yang menggema seantereo desa.
Kami tak pernah protes, ketika lagu itu mengusik pagi kami. Kami juga tak pernah protes harus mematung dan khidmat ketika dilaksanakan Apel Pagi dan Sore saat sangsaka merah putih dinaikan/diturunkan.
Kami tak bilang kalau kami lebih nasionalis, karena kami pun sedang berproses. Tapi kami percaya semoga lagu-lagu itu terus terngiang di otak kami dan menanamkan rasa nasionalisme di hati kami. Setidaknya kami pernah mendengar lagu itu, walau berada di pelosok negeri.
#Ruralarea #Indonesia #Gurupelosok